1. HB
(HEMOGLOBIN)
Hemoglobin adalah molekul di dalam
eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas
darah dan warna merah pada darah ditentukan oleh kadar Hemoglobin.
Nilai normal Hb :
Nilai normal Hb :
Wanita
|
12-16
gr/dL
|
Pria
|
14-18
gr/dL
|
Anak
|
10-16
gr/dL
|
Bayi
baru lahir
|
12-24gr/dL
|
Penurunan Hb terjadi pada penderita:
anemia penyakit ginjal, dan pemberian cairan intra-vena (misalnya infus) yang
berlebihan. Selain itu dapat pula disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti
antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker), indometasin (obat
antiradang).
Peningkatan Hb terjadi pada pasien
dehidrasi, penyakit paru obstruktif menahun (COPD), gagal jantung kongestif,
dan luka bakar. Obat yang dapat meningkatkan Hb yaitu metildopa (salah satu
jenis obat darah tinggi) dan gentamicin (Obat untuk infeksi pada kulit
2. TROMBOSIT
(PLATELET)
Trombosit adalah komponen sel darah
yang berfungsi dalam proses menghentikan perdarahan dengan membentuk gumpalan.
Penurunan sampai di bawah 100.000
permikroliter (Mel) berpotensi terjadi perdarahan dan hambatan perm-
bekuan darah. Jumlah normal pada tubuh manusia adalah 200.000-400.ooo/Mel
darah. Biasanya dikaitkan dengan penyakit demam berdarah.
3. HEMATOKRIT (HMT)
Hematokrit menunjukkan persentase
zat padat (kadar sel darah merah, dan Iain-Iain) dengan jumlah cairan darah.
Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah makin kental. Hal ini
terjadi karena adanya perembesan (kebocoran) cairan ke luar dari pembuluh darah
sementara jumlah zat padat tetap, maka darah menjadi lebih kental.Diagnosa DBD
(Demam Berdarah Dengue) diperkuat dengan nilai HMT > 20 %.
Nilai
normal HMT :
Anak
|
33
-38%
|
Pria
dewasa
|
40
– 48 %
|
Wanita
dewasa
|
37
– 43 %
|
Penurunan HMT terjadi pada pasien
yang mengalami kehilangan darah akut (kehilangan darah secara mendadak, misal
pada kecelakaan), anemia, leukemia, gagalginjal kronik, mainutrisi, kekurangan
vitamin B dan C, kehamilan, ulkuspeptikum (penyakit tukak lambung). Peningkatan
HMT terjadi pada dehidrasi, diare berat,eklampsia (komplikasi pada kehamilan),
efek pembedahan, dan luka bakar, dan Iain-Iain.
4. LEUKOSIT
(SEL DARAH PUTIH)
Leukosit adalah sel darah putih yang
diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Nilai
normal :
Bayi
baru lahir
|
9000
-30.000 /mm3
|
Bayi/anak
|
9000
– 12.000/mm3
|
Dewasa
|
4000-10.000/mm3
|
Peningkatan jumlah leukosit (disebut
Leukositosis) menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut,misalnya
pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput otak), apendiksitis
(radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan Iain-Iain. Selain itu juga
dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, prokainamid, alopurinol,
antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan
Iain-Iain. Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi pada
infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu
juga dapat disebabkan obat-obatan, terutama asetaminofen
(parasetamol),kemoterapi kanker, antidiabetika oral, antibiotika (penicillin,
cephalosporin, kloramfenikol), sulfonamide (obat anti infeksi terutama yang
disebabkan oleh bakter).
5. Hitung
Jenis Leukosit (Diferential Count)
Hitung jenis leukosit adalah
penghitungan jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%)
tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Hasil pemeriksaan ini dapat
menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses penyakit dalam tubuh,
terutama penyakit infeksi. Tipe leukosit yang dihitung ada 5 yaitu neutrofil,
eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Salah satu jenis leukosit yang cukup
besar, yaitu 2x besarnya eritrosit (se! darah merah), dan mampu bergerak aktif
dalam pembuluh darah maupun di luar pembuluh darah. Neutrofil paling cepat
bereaksi terhadap radang dan luka dibanding leukosit yang lain dan merupakan
pertahanan selama fase infeksi akut.
Peningkatan jumlah neutrofil
biasanya pada kasus infeksi akut, radang, kerusakan jaringan, apendiksitis akut
(radang usus buntu), dan Iain-Iain.
Penurunan jumlah neutrofil terdapat
pada infeksi virus, leukemia, anemia defisiensi besi, dan Iain-Iain.
a. EOSINOFIL
: Eosinofil merupakan salah satu jenis leukosit yang
terlibatdalam alergi dan infeksi (terutama parasit) dalam tubuh, dan jumlahnya
1 – 2% dari seluruh jumlah leukosit. Nilai normal dalam tubuh: 1 – 4% .
Peningkatan eosinofil terdapat pada kejadian alergi, infeksi parasit,
kankertulang, otak, testis, dan ovarium. Penurunan eosinofil terdapat
pada kejadian shock, stres, dan luka bakar.
b. BASOFIL
: Basofil adalah salah satu jenis leukosit yang jumlahnya 0,5
-1% dari seluruh jumlah leukosit, dan terlibat dalam reaksi alergi jangka
panjang seperti asma, alergi kulit, dan lain-lain.Nilai normal dalam tubuh: o
-1% . Peningkatan basofil terdapat pada proses inflamasi(radang), leukemia, dan
fase penyembuhan infeksi. Penurunan basofil terjadi pada penderita stres,
reaksi hipersensitivitas (alergi), dan kehamilan
c. LIMPOSIT
: Salah satu leukosit yang berperan dalam proses kekebalan dan
pembentukan antibodi. Nilai normal: 20 – 35% dari seluruh leukosit. Peningkatan
limposit terdapat pada leukemia limpositik, infeksi virus, infeksi kronik, dan
Iain-Iain. Penurunan limposit terjadi pada penderita kanker, anemia aplastik,
gagal ginjal, dan Iain-Iain.
d. MONOSIT
: Monosit merupakan salah satu leukosit yang berinti besar
dengan ukuran 2x lebih besar dari eritrosit sel darah merah), terbesar dalam
sirkulasi darah dan diproduksi di jaringan limpatik. Nilai normal dalam tubuh:
2 – 8% dari jumlah seluruh leukosit. . Peningkatan monosit terdapat pada
infeksi virus,parasit (misalnya cacing), kanker, dan Iain-Iain. Penurunan
monosit terdapat pada leukemia limposit dan anemia aplastik.
e. ERITROSIT
: Sel darah merah atau eritrosit berasal dari Bahasa Yunani
yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung. Eritrosit adalah
jenis se) darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan
tubuh. Sel darah merah aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan. Pada
orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen rendah maka
cenderung memiliki sel darah merah lebih banyak.
Nilai
normal : Pria : 4,6 – 6,2jt/mm3 I
Wanita : 4,2 – 5,4 jt/mm3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar